Oleh
Frans Oktavianus, A.Md
Akhir-akhir ini, berita mengenai perilaku kenakalan remaja, seperti tindak kekerasan dan tindak kriminal semakin sering terdengar. Aksi sejumlah pelajar itu sempat heboh, semisal membajak sebuah bis dan salah satu kenakalan remaja yang akhir-ahir ini menganggu kehidupan masyarakat kita adalah maraknya kekerasan yang dilakukan oleh geng motor.
Terbentuknya geng motor, rata-rata diawali dari kumpulan remaja yang hobi balapan liar dan aksi-aksi yang menantang bahaya pada malam menjelang dini hari di jalan raya. Setelah terbentuk kelompok, bukan hanya hubungan emosinya yang menguat, dorongan untuk unjuk gigi sebagai komunitas bikers juga ikut meradang. Mereka ingin tampil beda dan dikenal luas.
Menurut Le Bon (1996) kekerasan geng motor dalam sudut pandangpsikologi sosial termasuk pada kerumunan terorganisasi atau kerumunanpsikologis yang menjadi suatu makhluk tunggal yang tunduk pada apa yang dinamakan hukum kesatuan mental kerumunan.
Banyak orang tua kemudian menjadi khawatir atas pemberitaan yang semakin marak tersebut. Mereka bertanya-tanya mengenai kemungkinan anak mereka ikut terlibat dalam berbagai bentuk kenakalan tersebut.
Sesungguhnya tidak hanya remaja yang terlibat dalam tindak kekerasan dan tindak kriminal saja yang dapat dikatakan nakal. Remaja yang sering membolos sekolah, diam-diam merokok, dan memeras uang teman pun sudah dapat dikategorikan terlibat dalam aksi kenakalan remaja.
Untuk dapat mencegah kenakalan semacam ini terjadi, solusinya sebenarnya terletak pada orang tua. Orang tua harus mampu mengembalikan fungsi dirinya pada anak-anak remajanya, yakni sebagai pembimbing, pendamping, penasehat, sekaligus pelindung. Agar fungsi ini berjalan dengan baik, ada beberapa hal yang harus diupayakan oleh orang tua.
Komunikasi efektif
Komunikasi efektif tidak hanya sekadar saling menyapa, menanyakan aktivitas sehari-hari, atau memberi instruksi pada anak. Komunikasi baru dikatakan efektif jika ada saling pengertian di antara pihak-pihak yang terlibat, dalam hal ini antara orang tua dan anak. Misalnya saat Anda pulang terlambat dari kantor, jika anak bertanya alasannya jangan diamkan atau bahkan memarahinya. Beri anak penjelasan yang dapat dimengerti olehnya sehingga tercipta rasa
saling pengertian. Di dalam komunikasi efektif, kontak mata dan bahasa tubuh juga menjadi sangat bermakna sehingga penting untuk diperhatikan.
Lalu bagaimana orang tua dapat menjadi pendamping anak dalam mengenali dan mengolah emosi yang dirasakan, daripada sekedar memendam atau bahkan memaksa anak untuk tidak memiliki emosi tersebut. Dorongan untuk menghapus emosi-emosi negative yang sedang dirasakan tersebut dapat menjadi bibit perilaku negatif yang bahkan dapat berakibat buruk pada jangka panjang.
Para ahli membuat banyak batasan usia yang berbeda dalam melihat usia anak , akhirnya WHO mengambil batasan dengan menjadikan usia 10 hingga 20 tahun sebagai usia remaja. Remaja sesungguhnya telah memiliki kemampuan berpikir yang luar biasa, setara dengan orang dewasa. Strauch (2003) mendapatkan adanya hubungan antara neuron-neuron dalam otak remaja yang aktif akibat adanya perkembangan yang cepat sehingga mempengaruhi sisi emosi dan kemampuan mentalnya. Perkembangan fisik remaja yang masih terus berjalan pun mempengaruhi perilaku mereka sehingga mereka kerap tampil ceroboh (clumsy).
Orangtua harus memiliki pengetahuan dan menyadari kondisi remaja mereka memang bukanlah lagi anak kecil. Hal ini akan dapat meminimalisir komunikasi yang buruk antara orangtua dengan remaja. Remaja memasuki masa dimana mereka perlu merasakan menjadi seorang individu yang lebih independen dari sebelumnya, terlibat banyak aktifitas yang berhubungan dengan orang lain, melatih kemampuan logika mereka dengan diskusi-diskusi dan memiliki kedekatan dengan teman-temannya. Apabila orangtua menyadari dan dapat memberikan hal ini dengan tetap melakukan pembimbingannya tanpa menggurui maka remaja bukanlah sosok yang sulit untuk didekati dan diajak bicara.
Beberapa tips yang bisa dilakukan pada remaja kita :
- Jangan membandingkan remaja kita dengan remaja lain bahkan saudaranya sendiri
- Beri kesempatan mereka terlibat dalam aktifitas-aktifitas fisik yang melibatkan banyak orang
- Memahami adanya kebutuhan akan ruang pribadi (privasi) pada remaja
- Pahami akan adanya kebiasaan baru remaja yg berkaitan dengan perubahan tubuhnya (khawatir akan kulit yang berjerawat, gemuk,dll)
- Berikan pengetahuan tentang sex (sex education), berupa kesehatan organ reproduksi dan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada organ kelamin dalam kaitan dengan norma-norma sosial
- Beri apresiasi kepada remaja atas usahanya untuk terlibat dan bagaimana mereka menampilkan komitmen terhadap aktifitas-aktifitasnya
- Tetap memonitor siapa saja teman-teman remaja kita tersebut dan mengetahui apa saja aktifitas mereka
- Bentuk bersama dengan remaja kita ketetapan perilaku yang dapat diterima dalam keluarga, lengkap dengan konsekuensinya
- Ajak mereka untuk berinteraksi layaknya orang dewasa.
Orang tua berperan sangat penting dalam membimbing dan mengarahkan anak. Untuk mengarahkan dan membimbing anak, komunikasi dengannya sangatlah penting. Orang tua harus bisa memilih dan memilah dalam menggunakan kata-kata, intonasi suara dan bahasa tubuh yang tepat dalam setiap komunikasi dengan anak.
Menurut praktisi komunikasi, Betty Tumewu menjelaskan akibat dari penggunaan bahasa tubuh, kata-kata, dan bahasa tubuh yang tidak tepat. Penggunaan kata-kata sebagai alat komunikasi hanya berdampak tujuh persen. Suara berdampak 38 persen dan bahasa tubuh memiliki dampak terbesar yaitu 55 persen. Jadi penggunaan bahasa tubuh sebagai alat komunikasi perlu diperhatikan.
Orang terlu perlu memperhatikan pemilihan kata-kata, intonasi suara dan bahasa tubuh yang tepat saat berkomunikasi dengan anak. Misalnya ketika anak ingin mengutarakan kesalahannya kepada anda sebagai orang tua, namun anda menanggapinya dengan respon yang tidak meyenangkan dan membuat anak merasa tidak nyaman. Akibatnya si kecil tidak mau lagi bersikap terbuka kepada Anda sebagai orang tua.
Anak akan merasa sungkan untuk berkomunikasi dengan anda, apabila bahasa tubuh yang anda gunakan tidak tepat. Komunikasi juga tidak berjalan efektif dengan pemilihan intonasi suara yang tidak tepat. Misalnya Anda mengatakan tidak marah, tetapi intonasi suara yang anda gunakan tinggi sehingga anak menjadi salah dalam memahami kata-kata anda.
Anak bisa diibaratkan spon kering yang bisa menyerap air disekelilingnya. Anak bisa meniru apa saja yang dia lihat dan dengar. Anak adalah peniru ulung. Apa yang dilihat, akan dilakukannya. Anak akan mengikuti orang tuanya. Jika anda sebagai orang tua sering berbicara atau bertindak kasar dan keras, anak akan menirunya. Sikap kasar ini akan dipelajari dan dilakukannya pada orang lain seperti yang orang tua contohkan. Anak-anak menganggap orang tua adalah pahlawan baginya. Oleh karena itu, jagalah kata-kata, intonasi suara dan bahasa tubuh, jelas Beky Tumewu.
Terkadang orang tua juga berbuat kesalahan. Saperti saat di depan anak berkata kasar atau menampakkan bahasa tubuh yang tidak layak. Termasuk kesalahan dalam menggunakan intonasi suara saat berbicara pada anak. Siapa pun bisa melakukan kesalahan. Karena itu jalur komunikasi sangat lah penting.
Setiap anda berbuat salah kepada anak, beranilah untuk meminta maaf. Meminta maaf dan memberikan penjelasan adalah salah satu bentuk pendidikan dan pembelajaran bagi anak. Komunikasi bukan hanya dalam bentuk pengungkapan pendapat, ide, gagasan tetapi juga pembelajaran dan pengajaran anak diusia dini.
Komunikasi bisa dilakukan kapan saja,di mana saja dan dimulai sejak anak di usia dini. Kita bisa mulai dengan membicarakan berbagai hal, mulai dari membahas lirik lagu atau masakan kesukaan anak. Dalam setiap obrolan kita bisa menyelipkan pendidikan moral dan pembelajaran perilaku anak.
Setiap hal kecil yang kita lakukan, akan menjadi teladan atau contoh bagi anak. Sikap terbuka, mau mendengar suara orang lain, berbicara dengan intonasi suara yang nyaman, serta bahasa tubuh yang nyaman, akan menjadi contoh bagi anak.
Setiap anak berbeda-beda dan unik, tidak ada yang sama persis walupun itu dengan saudara kandung. Setiap orang tua juga memiliki gaya komunikasi dan pengasuhan yang berbeda-beda, karena kebutuhan anak yang berbeda-beda. Namun ada kesamaan penting, yaitu komunikasi harus selalu ada antara orang tua dan anak dalam hal apa pun dan orang tua harus selalu memberikan contoh positif melalui kata-kata, intonasi suara dan bahasa tubuh yang tepat dalam setiap komunikasi.
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam berkomunikasi dengan anak.
- Hargailah keinginan anak. Suatu contoh sang anak lagi ngambek dan tidak mau berbicara kepada ayah, anak hanya mau berbicara pada sang ibu saja, maka hargailah keinginannya.
- Bicara dengan suara yang jelas dan mudah di pahami. Sesuaikan inotasi,kecepatan dan nada anda saat berkomuikasi dengan anak agar tidak terdengar sedang menegur atau memarahi.
- Atur bahasa tubuh anda. Fokuskan pada anak saat berkomunikasi dengannya. Menyetarakan tinggi mata dengan berlutut ketika berkomunikasi dengan sang anak adalah tindakan yang baik.
- Lebih banyak mendengarkan dari pada menanggapi pembicaraan sang anak adalah salah satu cara yang baik untuk terbentuknya sebuah komunikasi yang efektif.
- Atur suasana komunikasi. Dengan menyiapkan sebuah cerita atau kata-kata humor dapat mencairkan suasana yang tegang saat anda berkomunikasi dengan anak.
- Apresiasikan kesediaan anak untuk berbagi. Dengan pujian, memeluk atau mencium anak sebelum membahas isi dari pembicaraan. Tindakan ini membuat sang anak lebih percaya diri dan lebih leluasa mengikuti pembicaraan anda dengan sang buah hati.
- Gunakan dan tanggapi pembicaraan dengan kalimat positif. Selain itu gunakanlah bahasa yang sesuai dengan tahap perkembangan anak.
- Sesekali manjakanlah anak anda. Perkembangan anak akan terganggu jika setiap hari selalu kena marah dari orang tua. Kalaupun anak bersalah, gunakanlah kata dan tindakan positif untuk mengingatkannya.
Perubahan social dan budaya yang semakin kompleks dan dinamis merupakan cirri perkembangan masyarakat akhir-akhir ini. Akibat perubahan tersebut yang relative cepat ialah adanya perubahan konsep tingkah laku dan perbuatan. Perubahan konsep tingkah laku dan perbuatan ini pula dampaknya terjadi pada remaja, sehingga mereka kelihatan radikal dan agresif.
Kejahatan yang dilakukan remaja akhir-akhir ini sangat memprihatinkan, khususnya geng motor, awalnya geng motor adalah sekumpulan anak-anak remaja yang hobi bersepeda motor dengan melakukan kegiatan berkendara sepeda motor secara bersama baik untuk tujuan konvoi atau touring, kemuadian berkembang menjadi remaja yang hobinya balapan liar dan seiring dengan berjalannya waktu kehidupan semakin berkembang , kebutuhan juga semakin banyak sehingga mengakibatkan para anggota geng motor semakin berani untuk melakukan tindakan criminal seperti mencuri dan menodong dan tidak segan-segan membunuh korbannya. Hal ini sangat meresahkan masyarakat khususnya bagi orang tua yang mempunyai anak remaja yang pola pemikirannya masih labil yang gampang di pengaruhi oleh orang lain.
Paradigma kenakalan remaja meliputi perbuatan-perbuatan yang sering menimbulkan keresahan lingkungan masyarakat, sekolah maupun keluarga. Era globalisasi juga berpengaruh, globalisasi jaringan informasi, sangat mempermudah masyarakat mendapatkan informasi dari Negara-negara lainnya melalui kemajuan teknologi, seperti TV, Radio, Internet, telepon genggam, media cetak, dll. Semua bentuk informasi yang didapat, terkadang belum ada kesiapan mental untuk melihat dan menerimanya, kecenderungan lebih mudah meniru hal-hal yang negative. Hal ini juga yang mewarnai kenakalan remaja saat ini, geng motor adalah salah satu-nya. Globalisasi budaya dari Negara lain juga mempengaruhi tersebarnya nilai-nilai pada Negara kita.
Kelompok geng motor ini sekarang sudah menyebar ke berbagai wilayah selain di Makassar. Latar belakang organisasi dan doktrin yang ditetapkan sebagai sumpah, bagi setiap anggota geng motor merupakan hal-hal pemberontakan terhadap otoritas orang dewasa. Remaja mendapatkan banyak tuntutan dari orang tua, teman, guru, masyarakat, dan lingkungan. Remaja tidak dapat memahami tuntutan-tuntutan yang ada, sehingga menimbulkan pemberontakan.
Sudah banyak korban akibat geng motor ini, khususnya diMakassar ke beringasan geng motor semakin menjadi. Tercatat dalam kurun waktu dua bulan terakhir, sudah tiga warga Makassar tewas di panah dan puluhan toko di rusak serta di rampok.
Sudah saatnya, kita semua terlibat untuk memperbaiki keadaan generasi anak muda bangsa kita, dengan perbekalan ilmu, nilai, moral dan norma yang sudah sepatutnya menjadi cerminan bangsa kita, sehingga dapat tercipta kehidupan masyarakat yang aman, dan tentram.
Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja
Kemiskinan turut ambil bagian sebagai penyebab kenakalan remaja. Setidaknya hal itu, sering ditemukan dalam studi sosial. Kemiskinan dapat berkontribusi terhadap kenakalan remaja karena mereka lebih memilih jalan, bahwa mencuri merupakan cara untuk bertahan hidup. Tentu saja, tidak semua remaja yang berasal dari keluarga miskin menggunakan cara ini.
Bagi banyak remaja, hidup dalam kemiskinan juga berarti tinggal di lingkungan berbahaya yang rentan terhadap kekerasan dan kegiatan kriminal. Artinya, mereka berada di lingkungan yang salah yang akan memperparah keadaan mereka. Beberapa kesulitan terkait dengan kemiskinan juga dapat menyebabkan kenakalan remaja, barangkali bukan mencuri, munkin saja dalam bentuk lain, misalnya bolos sekolah, atau berkeliaran di luar untuk memenuhi kebutuhan hidup. Awalnya, mereka mungkin dapat mempertahankan perilaku baik, namun jika kesulitan berkepanjangan, mereka rentan untuk melakukan tindakan melakukan kejahatan.
Seiring dengan kemiskinan, hidup dalam komunitas geng menjadi alasan sosial lain di balik kenakalan remaja. Banyak anak merasa perlu menjadi bagian kelompok dan geng untuk memenuhi kebutuhannya. Bagi mereka, bergabung dengan geng dapat memberi rasa keluarga dan persahabatan. Sayangnya, keterlibatan geng hampir selalu meliputi kegiatan ilegal yang melibatkan kejahatan seperti pencurian, distribusi narkoba dan kekerasan.
Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).
Faktor internal :
1. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa.
2. Integrasi kedua.
Kontrol diri yang lemah. Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor eksternal :
- Keluarga Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
- Teman sebaya yang kurang baik.
- Komunitas/lingkungan/sekolah/ tempat tinggal yang kurang baik.
Setelah diketahui penyebab terjadinya kenakalan remaja, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja adalah :
- Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
- Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
- Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
- Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
- Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
- Pemberian ilmu yang bermakna yang terkandung dalam pengetahuan dengan memanfaatkan film-film yang bernuansa moral, media massa ataupun perkembangan teknologi lainnya.
- Memberikan lingkungan yang baik sejak dini, disertai pemahaman akan perkembangan anakanak kita dengan baik, akan banyak membantu mengurangi kenakalan remaja
- Membentuk suasana sekolah yang kondusif, nyaman buat remaja agar dapat berkembang sesuai dengan tahap perkembangan remaja.
Dunia mungkin tidak sepenuhnya terhindar dari kenakalan remaja. Kita paham bahwa remaja adalah masa peralihan yang kritis. Orang tidak sepenuhnya dapat mengendalikan dirinya dalam segala situasi. Akan tetapi, dengan mengetahui beberapa penyebab kenakalan remaja, kita dapat mengambil beberapa langkah penting untuk menghindari terjadinya kenakalan remaja.
Bila Anda adalah remaja, saatnya berupaya untuk menjadi remaja yang baik. Kenakalan remaja bukan fun, sekalipun banyak teman sebaya menganggap demikian. Ada lebih banyak fun ketika Anda berada di jalur yang benar dan itu berlangsung lama hingga Anda dewasa.
Bagi orang tua atau mereka yang akan menjadi orangtua kelak, dapat mengambil langkah penting, bahwa peran mereka sangat berkontribusi terhadap perilaku anak. Itu sebabnya, menjadi orang tua berarti menjadi perencana, pemelihara, penasihat, pemenuh kebutuhan, pengayom, dan sahabat yang mengupayakan lingkungan yang layak bagi pertumbuhan anak dan kelangsungan keluarga.
Sumber :
- http://www.tipsmu-tipsku.com/2013/06/kenakalan-remaja-bagaimana-mencegahnya.html
- http://keluargabahagia.tumblr.com/post/10437196829/komunikasi-efektif-orang-tua-dan-anak
- http://www.kancilku.com/Ind//index.php?option=com_content&task=view&id=332
- www.konsultasipsikologi.icbc-indonesia.org
- https://www.futuready.com/articledetail/index/Mencegah-Anak-Terlibat-Dalam-Kenakalan-Remaja
- https://faruqngabar.wordpress.com/2012/09/26/kenakalan-remaja-ditinjau-dari-perspektif-psikologi-komunitas/
- http://duniaapriansyah.blogspot.com/2014/10/masalah-sosial-kenakalan-remaja-kasus.html
- http://fahrida.weblog.esaunggul.ac.id/2013/12/02/geng-motor-ditinjau-dari-pengaruh-sosial/
- http://sebarinfo45.blogspot.com/2013/02/pentingnya-komunikasi-orang-tua-dengan-anak.html
- http://sebarinfo45.blogspot.com/2013/02/pentingnya-komunikasi-orang-tua-dengan-anak.html#ixzz3TD4NueQ6
- http://keluargabahagia.tumblr.com/post/10437196829/komunikasi-efektif-orang-tua-dan-anak
- http://www.vemale.com/vemalist/keluarga/strategi-komunikasi-antara-anak-dan-orang-tua-yang-tepat.html
- http://bbawor.blogspot.com/2009/06/kenakalan-remaja-sebagai-akibat.html
- http://organisasi.org/definisi-pengertian-masalah-sosial-dan-jenis-macam-masalah-sosial-dalam-masyarakat
- http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Microsoft%20Word%20-%20KENAKALAN%20REMAJA_PENYEBAB%20DAN%20SOLUSI_.pdf
- https://ikhsansusilo12.wordpress.com/2013/10/11/masalah-sosial-faktor-budaya-kenakalan-remaja/
- http://anna-w--fpsi09.web.unair.ac.id/artikel_detail-59562-Psikologi%20-Komunikasi%20Dalam%20Keluarga%20(orangtua%20dengan%20anak%20mereka).html
- http://female.kompas.com/read/2014/03/20/1642338/Apa.Efeknya.jika.Orangtua.Jarang.Berkomunikasi.dengan.Anak.
QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
BalasHapus-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE
Come & Join Us!